PERAN BUDAYA DAERAH MEMPERKOKOH KETAHANAN BUDAYA NASIONAL
ILMU BUDAYA DASAR
DIBUAT OLEH : FIONA YUNITA
KELAS : 1 EA21
NPM : 12210790
Program Study Ekonomi Managemen
Jurusan Managemen
UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI
2010
Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
Dosen : Muhammad Burhan Amin
Topik Makalah
Peran Budaya Daerah Memperkokoh Ketahanan
Budaya Nasional
Kelas : 1-EA21
Dateline Makalah : 16 Oktober 2010
Tanggal Penyerahan atau Upload Makalah : 16 Oktober 2010
P E R N Y A T A A N
Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.
Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.
P e n y u s u n
N P M Nama Lengkap Tanda Tangan
12210790 FIONA YUNITA
Program Sarjana Ekonomi Manajemen
UNIVERSITAS GUNADARMA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan kasih‐Nya, memberikan kemampuan dan kemudahan bagi kami dalam penyusunan makalah ini sehingga makalah ini dapat selesai.
Kami menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan pemahaman kami tentang peran budaya nasional , menjadikan keterbatasan kami pula untuk memberikan penjelasan yang lebih dalam tentang makalah ini, kiranya mohon dimaklumi apabila masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan makalah ini. Maka dari itu kami sangat mengharap kritik yang membangun dari para dosen dan pembaca makalah ini. Hal ini kami lakukan agar dalam melangkah ke depan kami mampu menciptakan hal yang lebih dari yang sekarang.
Kami menyadari betul, bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun atas segala kekurangan. Atas perhatian para pembaca kami haturkan terima kasih
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI …………………………………………… …………………………………...ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………… 1
1.2 Tujuan …………………………………………………………………. 2
1.3 Sasaran …………………………………………………………………... 2
BAB II PERMASALAHAN
1. Kekuatan ………………………………………………………………… . 3
2. Kelemahan……………………………………………………………… 3-4
3. Peluang …………………………………………………………………... 4
4. Tantangan ……………………………………………………………… 4
BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
1. Kesimpulan ……………………………………………………………….. 5
2. Rekomendasi …………………………………………………………….. 5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seperti yang sudah kita ketahui, di Indonesia banyak sekali budaya yang beraneka ragam, di samping berbagai macam bahasa yang ada, Indonesia juga memiliki berbagai macam kesenian yang menonjol, seperti seni musik dan seni tari, pakaian adat yag beraneka ragam yang memilki keunikan tersendiri. Meskipun memiliki karakteristik tradisional, tetapi budaya itu sudah di kenal di mancanegara.
Batik adalah warisan budaya Bangsa Indonesia yang adiluhung. Hampir setiap
daerah di Indonesia memiliki seni dan motif batiknya sendiri, tak terkecuali kota
Semarang. Meski demikian tak banyak orang yang mengetahui keberadaan batik
Semarang. Perlu upaya keras dari banyak pihak agar salah satu batik khas pesisir
utara Jawa ini bisa bangkit kembali, terselamatkan dari kepunahan.
Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Kota Semarang dan Pemkot Semarang,
berupaya menghidupkan kembali kerajinan dan budaya Batik Semarang yang kini
telah lenyap seiring perkembangan zaman, menurut Ketua Dekranas Kota Semarang
yang juga istri Walikota Semarang, Ny Shinto Sukawi ST adalah dengan menghidupkan kembali Kampung Batik yang berada di wilayah Kelurahan Rejomulyo Semarang Timur sebagai sentra perajin batik. (sosialisasi Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Kota Semarang dan Pemkot Semarang, juni 2008)
Perkembangan batik di Indonesia semakin beragam, seperti batik semarang
yang sekarang masih menunjukan eksistensinya pada masyarakat Indonesia. Pada
tahun 2006 - 2008 untuk mendukung sosialisasi dan pencitraan, salah satu sanggar
Batik Semarang aktif mengadakan gelar karya secara berkala, aktif mengikuti pameran batik atau tekstil, serta melakukan studi banding ke beberapa kota di Indonesia antara lain ke Sengkang dan Wajo di Sulawesi Selatan, dan ke Padang,
Sumatra Barat.
Menurut Ketua Umum Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI), Taruna K Kusmayadi, corak dan motif yang terdapat pada batik Semarang cukup unik dan tidak kalah dengan batik-batik yang sudah populer selama ini. Selain itu, warna yang tersemburat pada batik Semarang juga lebih monokromatik, sehingga tampil indah setelah diolah. Batik yang semakin berkembang ini menambah keanekaragaman kerajinan batik dan dapat dijadikan komoditi ekspor yang berkualitas ke mancanegara. Akan tetapi hal tersebut menjadi salah satu indikasi yang mengancam keberadaan batik tradisional, apalagi batik yang dibuat dengan cara tradisional (dicanting) keberadaannya semakin melemah dan kalah dengan batik teknik cap.
Selain dengan adanya pelatihan, guna melestarikan batik Semarang membuat Batik Semarang Center merupakan langkah jitu untuk membuat generasi muda Semarang bisa melihat dan mengenali batik. Bisa jadi, anak-anak kita nanti tidak tahu kalau ternyata Semarang memiliki warisan budaya berupa batik. Jadi, wajar kalau nanti batik tidak hanya Pekalongan atau Solo, tapi batik Semarang pun juga bisa mendunia.
1.2 Tujuan
Dengan adanya keanekaragaman budaya yang kita miliki diharapkan masyarakat Indonesia sadar akan kebudayaan yang ada, menjaga, mempertahankan dan selalu menjunjung tinggi nilai kebudayaan Indonesia agar kebudayaan yang ada dapat tidak hilang begitu saja dengan semakin berkembangnya teknologi yang ada.
1.3 Sasaran
- Terwujudnya kerja sama yang sinergis antar berbagai pemangku kepentingan dalam pengelolaan kekayaan budaya
- Meningkatkan pengetahuan masyarakat untuk mengembangkan potensi budaya Indonesia
- Mengubah cara berpikir masyarakat melalui wawasan nilai moral dan etika serta karya pengabdian masyarakat yang berkualitas
- Mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa
BAB II
PERMASALAHAN
Analisis permasalahan peran budaya daerah memperkokoh ketahanan budaya nasional dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari aspek :
1. KEKUATAN ( STRENGTH )
a. Kekuatan seni dan budaya sebagai produk di suatu daerah merupakan inti dari kekuatan bangsa.
b. Pengetahuan dan kepemilikan seni dan budaya mencerminkan sikap kita dalam mengarungi interaksi mengikuti modernisasi dan tata pergaulan antarbangsa.
c. Kekayaan budaya bangsa adalah pilar utama kekuatan kompetitif bangsa ke depan sehingga dengan potensi budaya yang ada akan membuat peluang Indonesia untu berperan secara maksimal dalam pengembangan kekuatan ekonomi baru melalui industry kreatif yang berbasis nilai-nilai budaya.
d. Kekhasan budaya Indonesia merupakan salah satu asset/pendapatan yang cukup besar karena daya tarik keanekaragaman budaya Indonesia.
2. KELEMAHAN ( WEAKNESS )
a. Tak dapat dipungkiri bahwa masyarakat telah mengalami banyak perubahan. Bermula dari kultur agraris menuju masyarakat industrialisasi yang mengutamakan keuntungan, penambahan produksi, dan motif bertahan untuk tetap hidup. Kondisi semacam ini memaksa masyarakat untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian termasuk penyesuaian nilai dan norma-norma dalam masyarakat sekarang.
b. Adanya budaya barat yang masuk ke dalam Indonesia sehingga masyarakat perlahan-lahan meninggalkan budaya bangsa.
c. Keterlambatan kita dalam melakukan inventarisasi terhadap warisan budaya, termasuk mempublikasikan dan mendaftarkan pada lembaga dunia yang memiliki kewenangan sehungga kita belum dapat melakukan secara maksimal. Sehingga kelemahan ini dijadikan peluang oleh Negara lain dengan melakukan klaim terhadap budaya yang diwariskan kepada kita.
d. Kurangnya informasi terhadap kebudayaan yang baru muncul.
3. PELUANG ( OPPORTUNITY )
a. Dengan adanya budaya yang kita miliki seringkali menarik perhatian para turis mancanegara sehingga dapat dijadikan objek wisata yang akan menghasilkan devisa bagi Negara.
b. Potensi kekayaan seni budaya yang beragam dapat dijadikan fondasi tumbuhnya industry kreatif sehingga dapat memunculkan berbagai bakat (talent) dari masyarakat Indonesia.
c. Perkembangan dan kemajuan teknologi membuka peluang untuk melestarikan kekayaan budaya Indonesia.
d. Dengan kemajuan budaya yang ada dapat memberikan peluang dan mendorong masayarakat untuk terus mempertahankan kebudayaan yang ada.
4. TANTANGAN ( THREAT )
a. Tantangan globalisasi menjadi bagian dari tantangan yang bersifat eksternal bahkan ancaman yang berasal dari keanekaragaman budaya dan suku bangsa yang bersifat internal. Perkembangan teknologi informasi menjadi salah satu penyebab terjadi perubahan pada masyarakat suatu bangsa sehingga masyarakat harus mampu melakukan filterisasi terhadap perkembangan teknologi informasi tersebut sehingga tidak memberikan dampak negative pada masyarakat.
b. Pengaruh budaya asing dalam era globalisasi dapat berpengaruh terhadap kemungkinan hilangnya kebudayaan bangsa Indonesia.
c. Kurangnya Sumber Daya Manusia yang mengelola kekayaan kebudayaan yang ada.
d. Kurangnya rasa nasionalisme terhadap kebudayaan bangsa Indonesia.
BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
1. KESIMPULAN
a. Indonesia memiliki kebudayaan yang beraneka ragam, karena keanekaragaman itu dapat memperkuat dan mempersatukan.
b. Kebudayaan bangsa Indonesia sudah mulai terpengaruh budaya asing, oleh karena itu kiat harus selalu berusaha untuk mempertahankan, mengembangkan dan melestarikan kebudayaan yang ada sehingga tidak kalah dengan budaya luar.
c. Mengembangkan dan melestarikan benda cagar budaya dan warisan budaya alam melalui pola kemitraan pemerintah, masyarakat dan dunia usaha.
d. Budaya daerah merupakan factor utama berdirinya kebudayaan nasional, oleh karena itu kita semua harus berusaha untuk menjaga, memelihara, melestarikan budaya yang kita miliki karena budaya merupakan bagian dari kepribadian bangsa.
2. REKOMENDASI
a. Diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa, dengan demikian pembangunan nasional merupakan pembangunan yang berbudaya.
b. Kita harus tetap mengikuti perkembangan budaya tetapi jangan sampai kita meninggalkan budaya sendiri, dan jangan sampai terjadi lagi pengklaiman budaya.
c. Dengan memahami kekayaan budaya dan keanekaragaman Indonesia, diharapkan budaya yang kita miliki dapat terus dilestarikan.
REFERENSI
http://eprints.undip.ac.id/1397/2/AYU_KUSUMA_DEWI.pdf
http://www.balipost.co.id/mediadetail.php?module=detailberita&kid=33&id=19372
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_Indonesia
http://budaya.arisme.com/?p=91
http://www.lomboktimurkab.go.id/?pilih=hal&id=72
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.