PASAR DAN TRADISINYA
Pagi masih buta
Namun embun telah
lebih dulu bereolusi bak selimut hawa dingin
Yang menusuk tulang
benulang sang pedagang
Hiruk pikuk
orang-orang di sekitarpun kian raib melantangkan nyanyian bisingnya dengan harmonisasi
yang enak untuk didengar
Tak ada sunyi disini
Hanya aroma ikan asin
yang begitu khas mengusap penicuman sesiapa disana
Atau pemandangan liar
yang sekejap menyulap penglihatan kedua belah mata
Tentang serpihan
sampah
Genangan air bak
lautan si jalan mengkudeta seorang tua yang
meminta-minta, dan Anak jalanan yang meneriakkan lagu.
Sampai pagi di tengah
hari
Terdengar masih
kebisingan para pedagang yang beradu mulut menawarkan barang dagangannya
Saling berucap dengan
statusisasi harga yang masing-masing sudah di
genggamnya
Nyaris tak ada
keselarasan disini
Hanya kontroversi yang menjadi tolak ukur pedagang &
pendatang
Bak seorang pejabat
yang memperjuangkan nasib rakyatnya
Lantas tentang pasar
& tradisinya
Nyaris seumpama
bangsa dan kebudayaannya
Oktober,
2013
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.