Tuesday, May 8, 2012

Makalah 2 ( Wawasan Nusantara )


Pendidikan Kewarganegaraan



                                    DIBUAT OLEH                    : FIONA YUNITA
                                    KELAS                                  : 2 EA21
                                    NPM                                       : 12210790


Program Study Ekonomi Managemen
Jurusan Managemen



UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI
2012

KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan curahan nikmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan makalah Pendidikan Kewarganegaraan ini dapat diselesaikan.
Makalah Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) ini merupakan makalah yang banyak difokuskan pada upaya memberikan pemahaman akan esensi bela negara serta memuat aktualisasi materi tentang pentingnya kesadaran warga negara dalam bernegara, pemahaman akan hak dan kewajiban warga negara terhadap negara, kewajiban negara terhadap warga negaranya, serta muatan tentang bela negara dalam rangka memperkokoh pemahaman akan esensi persatuan dan kesatuan bangsa dalam bernegara.
Muatan makalah ini juga memiliki kontekstualitas pada realitas globalisasi serta perkembangan lingkungan strategis Indonesia. Semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai pendukung keberhasilan proses belajar mengajar dan dapat mencapai pembelajaran bagi semua pihak. Kritik dan sarang yang bersifat konstruktif sangat saya nantikan.Terimakasih



Penulis





DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..2
DAFTAR ISI …………………………………………… …………………………………...3
BAB I     PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang  …..…………………………………………………………. 4
1.2     Tujuan ………….…………………………………………………..…………4
BAB II    PEMBAHASAN
2.1    Dasar Pemikiran Wawasan Nusantara dan Landasan Pemikiran Ketahanan Nasional  …………………………………………..…………………………. 5
2.2    Pengertian Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional ……………………7
2.3    Tujuan Wawasan Nusantara  …………… ……………….……………….......8
2.4    Unsur Dasar dan Implementasi Wawasan Nusantara  ……………………….  8
BAB III   KESIMPULAN DAN SARAN
3.1  Kesimpulan ………………………………………………………………..     11
3.2. Saran    …...………………………………………………………………..     11
REFERENSI ……………………………………………………………………………..    12



 BAB  I
PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang
Perkembangan globalisasi ditandai dengan kuatnya pengaruh lembaga-lembaga kemasyarakatan internasional, Negara-negara maju yang mengatur perkeonomian, social budaya dan pertahanan serta keamanan global.
Kondisi ini akan menumbuhkan berbagai konflik kepentingan, baik antar Negara maju maupun Negara-negara berkembang. Globalisasi ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang akan mempengaruhi struktur dalam kehidupan berbangsa, bernegara di Indoneisa.
Untuk mengantisipasi perkembangan global ini diperlukan perjuangan nonfisik sesuai dengan profesi masing-masing yang dilandasi nilai-nilai perjuangan bangsa Indonesia sehingga memiliki wawasan dan kesadaran bernegara, sikap dan perilaku cinta tanah air dan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka bela Negara demi tetap utuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.


1.2  Tujuan
a.       Membekali generasi muda dengan dengan kemampuan dan pengetahuan dasar yang berkaitan dengan warga Negara dengan Negara bagaimana bentuk hubungan warga Negara yang sehat, positif dan dapat diandalkan.
b.      Supaya generasi muda memiliki kemampuan untuk memaknai nilai-nilai budaya bangsa untuk menggalang persatuan Indonesia.



BAB  II
PEMBAHASAN

2.1 Dasar Pemikiran Wawasan Nusantara dan Landasan Pemikiran Ketahanan Nasional
         a. Dasar Pemikiran Wawasan Nusantara
                        Dapat ditinjau dari latar belakang pemikiran aspek kewilayahan nusantara, aspek social budaya bangsa Indonesia, aspek kesejarahan bangsa Indonesia.
           
            Pemikiran aspek kewilayahan Indonesia
                        Geografi adalah wilayah yang tersedia dan terbentuk secara alamiah, merupakan ruang atau wadah yang harus dipedomani sebagai aspek hidup dan kehidupan suatu bangsa yang di dalamnya terdapat sumber kekayaan alam, manusia yang bermukim di wilayah tersebut.

            Pemikiran aspek social budaya
                        Budaya dalam arti etimologis adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh kekuatan budi manusia, karena manusia tidak hanya bekerja dengan kekuatan budinya melainkan dengan perasaan fantasi imajinasi maka lebih lengkap jika kebudayaan diungkapkan sebagai cita, rasa, cipta, karsa, dan karya. Social budaya sebagai salah satu aspek kehidupan nasional di samping politik, ekonomi dan hankam adalah factor dinamik masyarakat yang terbentuk oleh keseluruhan pola tingkah laku lahir batin yang memungkinkan hubungan social di antaranya :
1.      Kebhinekaan budaya Indonesia
2.      Budaya sebagai bangsa Indonesia yang bersatu
3.      Budaya toleransi Indonesia yang bersatu
4.      Budaya toleransi dan saling menghargai

Pemikiran Aspek Kesejarahan Indonesia
            Perjuangan suatu bangsa dalam meraih cita-cita tumbuh dan berkembang dari latar belakang sejarahnya. Begitu pula sejarah Indonesia diawali dari Negara-negara kerajaan tradisional yang pernah ada di wilayah Nusantara.


Landasan Pemikiran Ketahanan Nasional

Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara khususnya dalam upaya mencapai tujuan nasional, setiap bangsa secara terus menerus berinteraksi dengan lingkungannya. Lingkungan tersebut meliputi lingkungan alamiah maupun lingkungan social dan lingkungan dalam negeri maupun lingkungan luar negeri atau sering dinamakan lingkungan regional , nasional maupun internasional.

Proses interaksi dengan lingkungan dapat menimbulkan dampak yang menguntungkan dan merugikan. Dampak yang menguntungkan akan dapat mendorong dan memperkuat laju pencapaian tujuan nasional. Sebaliknya, dampak yang merugikan berupa ancaman-ancaman akan menghambat pencapaian tujuan nasional. Maka untuk mencapai tujuan yang telah disepakati bersama, suatu bangsa senantiasa akan menghadapi berbagai tantangan dengan ketahanan nasional yang memiliki landasan pemikiran sebagai berikut :
a. Manusia berbudaya
Manusia berbudaya akan selalu melakukan hubungan-hubungan :

1) Dengan Tuhan melahirkan agama
2) Dengan cita-cita melahirkan ideology
3) Dengan kekuatan/kekuasaan melahirkan politik
4) Dengan pemenuhan kebutuhan melahirkan ekonomi
5) Dengan manusia melahirkan social
6) Dengan rasa keindahan melahirkan kesenian
7) Dengan penguasaan/pemanfaatan fenomena alam melahirkan IPTEK
8) Dengan rasa aman melahirkan pertahanan keamanan

b. Tujuan nasional, falsafah bangsa dan ideology negara
Tujuan nasional menjadi pokok pemikiran dalam ketahanan nasional karena suatu organisasi apapun bentuknya, dalam proses kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan akan selalu berhadapan dengan masalah-masalah internal dan eksternal. Oleh karena itu, diperlukan kondisi yang siap untuk menghadapinya. Selanjutnya falsafah dan ideology menjadi pokok pemikiran karena dalam pencapaian tujuan nasional pasti aka nada masalah yang dihadapi, hal ini dapat dipahami dari makna falsafah dan ideology dalam Pembukaan UUD 1945

c.    Wawasan nasional
Manifestasi wawasan nasional Indonesia (Wawasan Nusantara) itu ditentukan oleh kesejarahan, kondisi objektif dan subjektif, kultural serta idealism yang dijadikan aspirasi dalam eksistensinya sebagai bangsa yang merdeka, berdaulat, dan bertabat.Wawasan nusantara ini memiliki identitas yang khas yang dapat menjiwai setiap tindakan kebijakan bangsa Indonesia dalam mencapai tujuan nasional.

2.2. Pengertian Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional
a. Wawasan nusantara
Wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya, di dalam eksistensinya yang sarwa nusantara serta pemekarannya di dalam mengekspresika diri di tengah-tengah lingkungan nasionalnya (Lemhanas, 1992)
Wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenal diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam (Prof. Dr. Wan Usman)
Wawasan nusantara adalah wawasan nasional yang bersumber pada Pancasila dan berdasarkan UUD 1945 yaitu cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenal diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional (Tap MPR, 1993 dan 1998)

b. Ketahanan nasional
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamik suatu bangsa yang meliputi seluruh aspek kehidupan nasional yang terintegrasi dan berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, serta gangguan baik yang dating dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun yang tidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mengejar tujuan nasionalnya (Lemhannas, 1989)

2.3 . Tujuan Wawasan Nusantara
1. Tujuan wawasan nusantara ke dalam, yaitu terwujudnya kesatuan aspek kehidupan nasional. Di dalam aspek kehidupan nasional terdaoat aspek alamiah dan aspek social
a. Aspek alamiah meliputi tiga (Trigatra) yaitu :
1) Gatra kondisi geografis
2) Gatra keadaan dan kekayaan alam

3) Gatra keadaan dan kemampuan penduduk
b. Aspek social terdiri lima (Pancagatra) yaitu :
1) Gatra ideology
2) Gatra politik
3) Gatra ekonomi
4) Gatra social budaya
5) Gatra pertahanan dan keamanan

2. Tujuan wawasan nusantara ke luar, yaitu ikut serta mewujudkan kesejahteraan, ketertiban,   dan perdamaian seluruh umat manusia di dunia

2.4. Unsur Dasar dan Implementasi Wawasan Nusantara
Sebagai cara pandang bangsa dan negara Indonesia yang berdasar Pancasila dan UUD 1945 serta dinamika politik kenegaraan maupun gejala social, wawasan nusantara mengandung tiga unsur poko yaitu wadah (countour), isi (content), dan tata laku (conduct)
a. Wadah
Wawasan nusantara mewujudkan diri dalam bentuk Nusantara yang manunggal secara bulat dan utuh.Untuk membahas batas dan wujud ini perlu diingat bahwa asas wilayah negara kita adalah asas negara kepulauan (archipelagic state). Dalam konsepsi berpikir atau paradigm Nusantara, negara kepulauan adalah sebagai berikut :

1) Pulau dan perairan merupakan kesatuan yang utuh

2) Lautan diseraki pulau atau perairan sebagai unsur pokok, bukan daratan

Jadi Nusantara adalah laut yang diseraki atau ditebari pulau-pulau, bukan rangkaian pulau-pulau dalam laut. Adapun batas negara kepulauan adalah sebagai berikut :
1) Adanya garis dasar yang menghubungkan titik terluar dari pulau-pulau terluar
2) Sejauh atau seluas dua belas mil dari garis dasar merupakan laut territorial
3) Sejauh atau seluas dua ratus mil dari garis dasar merupakan zona ekonomi eksklusif

Sehubungan dengan beberapa konsekuensi negative, maka agar dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya, bangsa Indonesia harus cukup kuat lahir dan batin serta harus dapat bersikap bebas aktif. Hal ini berarti bahwa bangsa Indonesia harus memilikikemampuan untuk mengelola, memanfaatkan, dan mengendalikan segala kekuatan yang melintasinya
Sifat pokok wawasan nusantara ialah kesatuan dan persatuan di bidang wilayah, bangsa, ideology, politik, ekonomi, social budaya, psikologi, pertahanan keamanan.Di samping itu, wawasan nusantara harus berkeseimbangan, artinya berimbang antara dunia dan akhirat, antara jiwa dan pikiran, antara mental dan spiritual, serta antara peri kehidupan darat, laut, dan udara

b. Isi
Cita-cita wawasan nusantara selaras dengan cita0cita bangsa Indonesia yang dirumuskan dalam Pembukaan UUD1945. Berdasarkan kesadaran terhadap letak negara pada posisi silang, wawasan nusantara tercermin pada perspektif kehidupan manusia Indonesia dalam eksistensinya yang meliputi dua komponen dasar yang terpadu, yaitu cita-cita dan asas sebagai berikut:
a. Cita-cita bangsa Indonesia tertuang dalam Pembukaan UUD 1945
b. Asas yang berciri manunggal, utuh menyeluruh, mengarah kepada persatuan dan kesatuan serta keserasian dan keseimbangan antarsegenap aspek kehidupan yg tertuang dalam enam asas yang meliputi :
1) Satu kesatuan ruang wilayah
2) Satu kesatuan politik
3) Satu kesatuan social budaya
4) Satu kesatuan ekonomi
5) Satu kesatuan pertahanan keamanan
6) Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya pada seluruh aspek dan dimensi kehidupan


c. Tata laku
Unsur tata laku wawasan nusantara dapat dibedakan sebagai tata laku batiniah dan tata laku lahiriah.Tata laku batiniah berwujud sebagai landasan falsafah dan sikap mental bangsa serta dipengaruhi juga oleh kondisi lingkungan hidupnya.Tata laku lahiriah terlihat pada tata laksana yang mencakup tata perencanaan, tata pelaksanaan dan tata pengawasan. Tata laku tersebut berupa UUD 1945 berdasarkan Wawasan Nusantara yang melahirkan ketahanan nasional yang tangguh
Baik letak/kondisi geografis maupun pembangunan yang sedang berlangsung, mengakibatkan perubahan-perubahan yang sering membawa dampak negative terhadap kehidupan. Perkenalan dengan kebudayaan lain melalui berbagai cara sering menimbulkan perubahan dan pergeseran nilai-nilai budaya. Dalam menanggapi pengaruh kebudayaan asing itu, seperti yang telah kita lihat, masyarakat selama ini kurang selektif. Masyarakat kurang dapat memilih dan memilah budaya mana yang diperlukan atau yang cocok dengan kepribadian . Selain itu , pembangunan yang dilaksanakan dalam bidang ekonomi dapat menyebabkan manusia menjadi materialistis dan individualis


BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan
Wilayah Indonesia sebagian besar adalah wilayah perairan mempunyai banyak celah kelemahan yang dapat dimanfatakan oleh negara lain yang pada akhirnya dapat meruntuhkan bahkan dapat mengakibat kan disintregrasi bangsa indonesia. Indonesia yang meliki kurang lebih 13.670 pulau memerlukan pengawasan yang cukup ketat. Dimana pengawasan itu tidak hanya dilakukan oleh pihak TNI/POLRI saja tetapi semua lapisan masyarakat Indonesia. Bila hanya mengandalkan pihak POLRI/TNI saja dengan persenjataan yang tidak lengkap mungkin bangsa indonesia sudah hancur tercabik-cabik oleh bangsa lain. Dengan adanya persatuan di antara penduduk bangsa indonesai yang bineka tunggal ika.
Wawasan nasional bangsa indonesia adalah wawasan nusantara yang merupakan pedoman bagi pembangunan nasional menuju tujuan nasional. Sedangkan ketahanan nasional merupakan kondisi yang harus diwujudkan agar proses pencapaian tujuan nasional itu dapat berjalan dengan sucses. Oleh karena itu, diperlukan suatu konsepsi ketahanan nasional yang sesuia dengan karakteristik bangsa indonesia. Dengan adanya wawasan nusantara, kita harus edapat memiliki sikap dan prilaku yang sesuai kejuangan, cinta tanah air serta rela berrkorban demi nusa dan bangsa. Dalam kaitanya pemuda sebagia penerus bangsa hendaknya ditanamkan sikap wawasan nusantara sejak dini sehingga mereka terhadap bangsa dan tanah airnya lebih yakin dan lebih mendalami.

3.2. Saran  
Dengan adanya wawasan nusantara, kita harus dapat memiliki sikap dan perilaku yang sesuai kejuangan, cinta tanah air serta rela berkorban bagi nusa dan bangsa. Dalam kaitannya dengan pemuda penerus bangsa hendaknya ditanamkan sikap wawasan nusantara sejak dini sehingga kecintaan mereka terhadap bangsa dan negara lebih meyakini dan lebih dalam. Untuk itulah perlu kiranya pendidikan yang membahas/mempelajari tentang wawasan nusantara dimasukan ke dalam suiatu kurikulum yang sekarang diterapkan dalam dunia pendidikan di Indonesia (misalnya : pelajaran Kewarganegaraan, Pancasila, PPKn dan lain - lain). Untuk masyarakat Indonsia (baik bagi si pembuat makalah, pembaca makalah serta yang lain) agar dapat menjaga makna dan hakikat dari wawasan nusantara yang tercermin dari perilaku – perilaku sehari hari misalnya ikut menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan.


DAFTAR PUSTAKA


Chaidir, Basri. 1995. Wawasan Nusantara Wawasan Nasional Indonesia. Lembaga Ilmu Humaniora Institut Teknologi Indonesia, Jakarta
Cipto, Bambang., M.Azhar., S. Tuhuleley., listi’anah., K. Bashori., dan L. Setiartiti. 2002. Pendidikan Kewarganegaraan (civic education. LP3 UMY Yogyakarta
____________. 2001. Pendidikan Kewarganegaraan. Kelompok Kerja Kewarganegaraan Lemhannas. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Siswanto, Bambang dkk. Pendidikan Kewarganegaraan. Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto
Tim Dosen Kewiraan Unsoed. 1999. Buku Ajar Pendidikan Kewiraan. Penerbit Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.