Thursday, November 7, 2013

Tugas Etika Bisnis # ke -2 Liburan

LIBURAN ASYIK KE PULAU TIDUNG
       Pengen deh liburan murah meriah dan gak jauh dari Jakarta buat refreshing sejenak dari kegiatan atau aktivitas sehari-hari.  Nah, kamu tahu kan pulau Tidung? Tidung ya, bukan hidung ( hehehe ) . Pulau Tidung adalah deretan pulau kecil yang mengambang di lepas pantai Teluk Jakarta. Jangan terkecoh dengan namanya sebab biarpun disebut kepulauan Seribu, tetapi total pulaunya cuma 130 buah. Nah, satu di antara pulau-pulau tersebut adalah Pulau Tidung yang terletak di sebelah barat. Pulau Tidung terdiri dari dua pulau yang berdekatan yaitu Tidung besar dan Tidung kecil, kedua pulau tersebut dihubungkan oleh sebuah jembatan yang disebut jembatan cinta. Jembatan ini merupakan salah satu spot yang menjadi tempat favorit wisatawan. Pulau Tidung besar dihuni oleh penduduk, sedangkan tidung kecil tidak berpenghuni dan kerap kali dijadikan lokasi untuk berkemah.

         Pagi – pagi buta sebelum matahari terbit saya dan teman-teman sudah berangkat dari rumah menuju Pelabuhan Muara Angke dimana semua kapal yang menuju kepulauan seribu berkumpul di situ. Saya menggunakan jasa travel dengan paket perjalanan 3 hari 2 malam seharga Rp 450.000 / orang ( sudah termasuk tiket kapal pergi dan pulang, sewa sepeda, penginapan, makan dan minum, alat snorkeling ).

Kapal kayu yang akan kami tumpangi berangkat jam 06.15 dari pelabuhan muara angke. Sebelum berangkat siap – siap dulu minum antimo (obat anti mabok) biar tidak mabok dalam perjalanan. Sudah minum antimo saja masih bisa mabok mungkin karena efek dari obat tersebut sudah habis. Alhasil selama perjalanan hanya bisa tiduran dalam kapal,  karena tubuh terhempas gelombang ombak.

      Waktu yang tepat untuk berangkat adalah bulan Maret sampai Oktober dinamakan musim timur, artinya perairan menuju Pulau Tidung relatif tenang. Kalau kamu ingin merencanakan perjalanan ke Pulau Tidung, sebaiknya pilih waktu di antara periode tersebut sebab cuaca biasanya cerah karena antara November dan Februari, harus hati-hati sebab ada kemungkinan  diterjang badai di tengah jalan. Selama musim angin barat, perairan Pulau Tidung cenderung berombak. Sampah-sampah kiriman dari Jakarta juga suka mampir ke pantai di pulau tersebut.

Gak terasa perjalananan selama kurang lebih 2.5 jam, merasakan mabok dan rasa deg-degan (takut kecebur ), akhirnya sampai juga kami di Pulau Tidung.
“Welcome in Tidung Island“

     Sesampainya disana kami menunggu orang dari travel yang akan menjemput dan mengantarkan kami ke tempat penginapan. Tak berapa lama menunggu akhirnya datang juga, kamipun bergegas menuju rumah penduduk yang memang disediakan untuk para wisatawan. Sesampainya di sebuah rumah yang agak kecil dengan tembok bercat hijau, kami pun melepas lelah sejenak dan beres-beres pakaian. Setelah itu waktunya “MAKAN”. Makan dengan lauk pauk seadanya yang sudah disediakan pihak travel.

      Hari pertama yang dilakukan yaitu naik sepeda menuju “Jembatan Cinta” Spot andalan Pulau Tidung. Apa pernah anda dengar mitos tentang Jembatan Cinta di Pulau Tidung? Jadi kabarnya, jembatan sepanjang 100 meter ini ampuh untuk membuat hubungan sepasang kekasih awet. Syaratnya, kamu harus mengajak pacar kamu berlibur ke Pulau Tidung dan membawa dia menyeberangi jembatan itu sambil bergandengan tangan.

     Buat yang masih jomblo, tantangannya lebih berat. Atur nafas dan siapkan nyali, sebab menurut mitos kamu harus lompat tujuh kali dari Jembatan Cinta untuk bisa segera bertemu belahan jiwa. Tinggi jembatan sekitar 5-7 meter, tergantung tinggi permukaan laut saat pasang atau surut. Nah lagi-lagi, namanya juga mitos jadi gak perlu masuk akal yang penting fun. Disana kami menikmati pemandangan yang tidak akan bisa dijumpai di Jakarta dan tidak asik kalau tidak menikmati pemandangan sambil minum es kelapa.
Salah satu pemandangan di Pulau Tidung
    Tak terasa waktu sudah sore dan waktunya kami kembali ke penginapan dengan menggunakan sepeda. Karena jalan yang berbelok-belok akhirnya teman kami ada yang tersesat dan ketinggalan. Guide kami berusaha mencari dan akhirnya ketemu dan sampai di penginapan. Setelah itu kami mandi dilanjutkan dengan makan malam. Lalu mengistirahatkan sejenak dan bergegas tidur agar bisa mempersiapkan untuk esok hari.

     Hari kedua : Pada pagi harinya persiapan untuk snorkling. Dengan memakai sepatu katak, baju pelampung, kami siap untuk snorkeling ( walaupun saya tidak bisa berenang tapi dibawa have fun aja ). Dengan kapal kecil kami menuju ke tengah laut yang tidak terlalu dalam untuk snorkeling. Dengan terombang ambing ombak kami menyusuri laut demi laut. Sekitar 15 menit perjalanan sampailah kami untuk snorkeling dan bersiap untuk menyelam dan melihat ikan di bawah laut sambil memberi makan roti yang kami bawa (walopun ada sedikit rasa takut karena tidak bisa berenang ) . Setelah  snorkeling kami kembali ke jembatan cinta dan mencoba permainan laut seperti banana boat dan sofa boat. Dengan membayar 35 ribu kami sudah dapat menikmati permainan air, hanya saja perlu mengantri untuk bisa main karena pengunjung Pulau Tidung pada saat itu cukup banyak.
Snorkeling
     Sore harinya kami berjalan mengelilingi pulau tidung dengan menggunakan sepeda sambil menunggu matahari terbenam ( sunset ). Sunggu indah sekali…. Tak terasa waktu sudah sore kami harus kembali ke penginapan dan beristirahat.



     Hari ketiga : ( Last day in Pulau Tidung ) 
Karena hari terakhir, saya dan teman saya sudah bangun pagi – pagi untuk melihat matahari terbit (sunrise). Kata orang sana matahari indah terlihat dari arah jembatan cinta. Kamipun berjalan menuju jembatan cinta dengan mengayuh sepeda sambil berolahraga pagi. Lumayan jauh jarak dari penginapan menuju jembatan cinta.  Tak terasa kami foto-foto disana waktu sudah menunjukkan pukul 08.00, sudah waktunya kami harus kembali ke penginapan karena kapal akan berangkat dari dermaga menuju Muara Angke pukul 09.00. Dengan tergesa-gesa kami mengayuh sepeda untuk mengejar waktu agar tidak ketinggalan dan bersiap beres-beres pakaian. Sampai Jumpa Pulau Tidung, Bubyee…
.









No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.