LIBURAN ASYIK KE
PULAU TIDUNG
Pengen deh liburan
murah meriah dan gak jauh dari Jakarta buat refreshing sejenak dari kegiatan
atau aktivitas sehari-hari. Nah, kamu
tahu kan pulau Tidung? Tidung ya, bukan hidung ( hehehe ) . Pulau Tidung adalah
deretan pulau kecil yang mengambang di lepas pantai Teluk Jakarta. Jangan
terkecoh dengan namanya sebab biarpun disebut kepulauan Seribu, tetapi total
pulaunya cuma 130 buah. Nah, satu di antara pulau-pulau tersebut adalah Pulau
Tidung yang terletak di sebelah barat. Pulau Tidung terdiri dari dua pulau yang
berdekatan yaitu Tidung besar dan Tidung kecil, kedua pulau tersebut
dihubungkan oleh sebuah jembatan yang disebut jembatan cinta. Jembatan ini
merupakan salah satu spot yang menjadi tempat favorit wisatawan. Pulau Tidung
besar dihuni oleh penduduk, sedangkan tidung kecil tidak berpenghuni dan kerap
kali dijadikan lokasi untuk berkemah.
Pagi – pagi buta
sebelum matahari terbit saya dan teman-teman sudah berangkat dari rumah menuju
Pelabuhan Muara Angke dimana semua kapal yang menuju kepulauan seribu berkumpul
di situ. Saya menggunakan jasa travel dengan paket perjalanan 3 hari 2 malam
seharga Rp 450.000 / orang ( sudah termasuk tiket kapal pergi dan pulang, sewa
sepeda, penginapan, makan dan minum, alat snorkeling ).
Kapal kayu yang akan
kami tumpangi berangkat jam 06.15 dari pelabuhan muara angke. Sebelum berangkat
siap – siap dulu minum antimo (obat anti mabok) biar tidak mabok dalam
perjalanan. Sudah minum antimo saja masih bisa mabok mungkin karena efek dari
obat tersebut sudah habis. Alhasil selama perjalanan hanya bisa tiduran dalam
kapal, karena tubuh terhempas gelombang
ombak.
Waktu yang tepat
untuk berangkat adalah bulan Maret sampai Oktober dinamakan musim timur,
artinya perairan menuju Pulau Tidung relatif tenang. Kalau kamu ingin
merencanakan perjalanan ke Pulau Tidung, sebaiknya pilih waktu di antara
periode tersebut sebab cuaca biasanya cerah karena antara November dan
Februari, harus hati-hati sebab ada kemungkinan
diterjang badai di tengah jalan. Selama musim angin barat, perairan
Pulau Tidung cenderung berombak. Sampah-sampah kiriman dari Jakarta juga suka
mampir ke pantai di pulau tersebut.
Gak terasa
perjalananan selama kurang lebih 2.5 jam, merasakan mabok dan rasa deg-degan
(takut kecebur ), akhirnya sampai juga kami di Pulau Tidung.
“Welcome in Tidung
Island“
Sesampainya disana
kami menunggu orang dari travel yang akan menjemput dan mengantarkan kami ke
tempat penginapan. Tak berapa lama menunggu akhirnya datang juga, kamipun
bergegas menuju rumah penduduk yang memang disediakan untuk para wisatawan.
Sesampainya di sebuah rumah yang agak kecil dengan tembok bercat hijau, kami
pun melepas lelah sejenak dan beres-beres pakaian. Setelah itu waktunya
“MAKAN”. Makan dengan lauk pauk seadanya yang sudah disediakan pihak travel.
Hari pertama yang
dilakukan yaitu naik sepeda menuju “Jembatan Cinta” Spot andalan Pulau Tidung. Apa pernah anda dengar mitos
tentang Jembatan Cinta di Pulau Tidung? Jadi kabarnya, jembatan sepanjang 100
meter ini ampuh untuk membuat hubungan sepasang kekasih awet. Syaratnya, kamu
harus mengajak pacar kamu berlibur ke Pulau Tidung dan membawa dia menyeberangi
jembatan itu sambil bergandengan tangan.
Buat yang masih
jomblo, tantangannya lebih berat. Atur nafas dan siapkan nyali, sebab menurut mitos
kamu harus lompat tujuh kali dari Jembatan Cinta untuk bisa segera bertemu
belahan jiwa. Tinggi jembatan sekitar 5-7 meter, tergantung tinggi permukaan
laut saat pasang atau surut. Nah lagi-lagi, namanya juga mitos jadi gak perlu
masuk akal yang penting fun. Disana kami menikmati pemandangan yang tidak akan
bisa dijumpai di Jakarta dan tidak asik kalau tidak menikmati pemandangan
sambil minum es kelapa.
Salah satu pemandangan di Pulau Tidung |
Tak terasa waktu sudah sore dan waktunya kami kembali ke penginapan dengan menggunakan sepeda. Karena jalan yang berbelok-belok akhirnya teman kami ada yang tersesat dan ketinggalan. Guide kami berusaha mencari dan akhirnya ketemu dan sampai di penginapan. Setelah itu kami mandi dilanjutkan dengan makan malam. Lalu mengistirahatkan sejenak dan bergegas tidur agar bisa mempersiapkan untuk esok hari.
Hari kedua : Pada pagi harinya persiapan untuk snorkling. Dengan memakai sepatu katak, baju pelampung, kami siap untuk snorkeling ( walaupun saya tidak bisa berenang tapi dibawa have fun aja ). Dengan kapal kecil kami menuju ke tengah laut yang tidak terlalu dalam untuk snorkeling. Dengan terombang ambing ombak kami menyusuri laut demi laut. Sekitar 15 menit perjalanan sampailah kami untuk snorkeling dan bersiap untuk menyelam dan melihat ikan di bawah laut sambil memberi makan roti yang kami bawa (walopun ada sedikit rasa takut karena tidak bisa berenang ) . Setelah snorkeling kami kembali ke jembatan cinta dan mencoba permainan laut seperti banana boat dan sofa boat. Dengan membayar 35 ribu kami sudah dapat menikmati permainan air, hanya saja perlu mengantri untuk bisa main karena pengunjung Pulau Tidung pada saat itu cukup banyak.
Snorkeling |
Sore harinya kami
berjalan mengelilingi pulau tidung dengan menggunakan sepeda sambil menunggu
matahari terbenam ( sunset ). Sunggu indah sekali…. Tak terasa waktu sudah sore
kami harus kembali ke penginapan dan beristirahat.
Hari ketiga : ( Last day in Pulau Tidung )
Karena hari terakhir, saya dan teman saya sudah bangun pagi – pagi untuk melihat matahari terbit (sunrise). Kata orang sana matahari indah terlihat dari arah jembatan cinta. Kamipun berjalan menuju jembatan cinta dengan mengayuh sepeda sambil berolahraga pagi. Lumayan jauh jarak dari penginapan menuju jembatan cinta. Tak terasa kami foto-foto disana waktu sudah menunjukkan pukul 08.00, sudah waktunya kami harus kembali ke penginapan karena kapal akan berangkat dari dermaga menuju Muara Angke pukul 09.00. Dengan tergesa-gesa kami mengayuh sepeda untuk mengejar waktu agar tidak ketinggalan dan bersiap beres-beres pakaian. Sampai Jumpa Pulau Tidung, Bubyee…
.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.