Friday, November 22, 2013

Tulisan Etika Bisnis # ke - 3 Iklan Tidak Etis

Iklan Provider Seluler Axis versi “ Cowok Hemat “

Persaingan iklan provider seluler sangat ketat, hampir setiap hari pemirsa disuguhi berbagai iklan provider seluler dalam berbagai tema. Meski tema iklan pesaing sama, namun masing-masing provider seluler berusaha untuk menampilkan cerita tentang perkembangan perilaku, budaya maupun penggunaan teknologi. Iklan provider yang sering muncul di televisi antara lain XL, Telkomsel, IM3 dan Axis. Axis mencoba tampil dengan strategi iklan dengan tema-tema yang unik. Tema iklan dikemas dengan menampilkan cerita lucu dengan pesan yang mengundang tawa dengan harapan akan selalu diingat oleh pemirsanya. Setiap versi ditampilkan dengan pendekatan penyampaian isi pesan berbeda.Salah satu daya tarik iklan adalah penggunaan katadan intonasi yang spesifik, sehingga banyak ditirukan dalam percakapan sehari-hari oleh pemirsanya. Kelucuan cerita maupun pemilihan kata sering menjadi perhatian pemirsa, namun kadang kurang mencermati etika iklan itu sendiri. Hal ini berakibat pemirsa meniru perilaku (tindakan, kata, penampilan) bintang iklan yang ”dianggap benar”. Sehingga pelanggaran etika dilakukan oleh pemirsa (terutama remaja dan anak-anak) tanpa ada beban bersalah. Pelanggaran etika cenderung pada pelanggaran terhadap moral ataupun dari konteks sosio-kultural. Tema iklan Axis dalam setiap cakupan waktu cenderung menggunakan tema sama. Dalam hal ini pilihan tema adalah penghematan, versi yang dipilih adalah “Cowok Hemat”. Selain cerita pendek yang lucu dan banyak diingat oleh pemirsanya, di akhir iklan disampaikan sedikit informasi tentang penawaran tarif maupun paket yang bisa dipilih.
Iklan versi “ cowok hemat “
  1. Penilaian tentang variabel iklan
Isi pesan              : sulit dipisahkan antara kikir dan hemat
Bintang Iklan     : cukup kreatif di dalam membawakan perannya
Ide cerita             : bagus, kreatif tetapi tidak mendidik

  1. Penilaian keseluruhan iklan
Lucu, menghibur, kreatif tetapi tidak mendidik, karena mengajarkan melakukan pencurian ( lauk, minum, parfum ). Kesimpulan yang dapat ditarik dari cerita ini adalah si cowok sangat berhati-hati dalam membelanjakan uangnya alias hemat. Pesan yang disampaikan ke pemirsa adalah menggunakan provider selular axis akan sangat hemat.

  1. Ditinjau dari sisi etika dan norma
1.       Iklan axis versi cowok hemat bisa menjadi hiburan, namun kurang etis ( moral ) dan tidak mendidik karena sangat tipis perbedaan kikir dengan hemat.
2.       Menggunakan cara “ mencuri “ ( mengambil sesuatu tanpa meminta ijin, sewaktu mengambil lauk pauk dari piring teman atau asal meneguk minuman milik teman dan mengambil parfum untuk disemprotkan di bajunya ) untuk melakukan penghematan. Iklan ini melanggar etika, bahkan dapat dikatakan melanggar hukum dan melanggar hukum dan norma karena memberi contoh mencuri.
3.       Sang pacar diminta mendorong mobil sendirian, untuk kondisi saat ini posisi laki-laki dengan perempuan memang setara tetapi akan lebih baik apabila minta tolong orang lain ( laki – laki ) untuk mendorong mobil tersebut seharusnya lebih menghargai wanita dengan cara mendahulukan laki – laki untuk pekerjaan yang berat ( misal : mendorong mobil ) kecuali dalam keadaan benar – benar terpaksa. Dalam kasus ini pesan yang akan disampaikan adalah penghematan, namun terlalu berlebihan.

4.       Di dalam iklan hanya sebatas tampilan dengan durasi 5 detik, dengan tulisan “nelpon minimal Rp 500 gratis nelpon 1000 menit ke semua Axis jam 00.00-17.00. Pada tulisan ketentuan tesebut menggunakan ukuran font kecil dan terletak di bawah. Sehingga untuk pemirsa yang tidak serius memperhatikan serta kurang teliti, maka akan tertipu dengan waktu gratisan telepon yang hanya berlaku pada jam tertentu saja.Kata gratis tidak boleh dimunculkan apabila konsumen harus membayar biaya lain. Dalam kasus ini gratis diberikan jika sudah memenuhi persyaratan, berarti ada biaya lain

Ini Iklannya :

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.