Iklan Provider Seluler
Axis versi “ Cowok Hemat “
Persaingan iklan provider seluler sangat
ketat, hampir setiap hari pemirsa disuguhi berbagai iklan provider seluler
dalam berbagai tema. Meski tema iklan pesaing sama, namun masing-masing
provider seluler berusaha untuk menampilkan cerita tentang perkembangan
perilaku, budaya maupun penggunaan teknologi. Iklan provider yang sering muncul
di televisi antara lain XL, Telkomsel, IM3 dan Axis. Axis mencoba tampil dengan
strategi iklan dengan tema-tema yang unik. Tema iklan dikemas dengan
menampilkan cerita lucu dengan pesan yang mengundang tawa dengan harapan akan
selalu diingat oleh pemirsanya. Setiap versi ditampilkan dengan pendekatan
penyampaian isi pesan berbeda.Salah satu daya tarik iklan adalah penggunaan
katadan intonasi yang spesifik, sehingga banyak ditirukan dalam percakapan sehari-hari
oleh pemirsanya. Kelucuan cerita maupun pemilihan kata sering menjadi perhatian
pemirsa, namun kadang kurang mencermati etika iklan itu sendiri. Hal ini
berakibat pemirsa meniru perilaku (tindakan, kata, penampilan) bintang iklan yang
”dianggap benar”. Sehingga pelanggaran etika dilakukan oleh pemirsa (terutama
remaja dan anak-anak) tanpa ada beban bersalah. Pelanggaran etika cenderung pada
pelanggaran terhadap moral ataupun dari konteks sosio-kultural. Tema iklan Axis
dalam setiap cakupan waktu cenderung menggunakan tema sama. Dalam hal ini pilihan tema adalah penghematan, versi yang dipilih adalah “Cowok Hemat”. Selain
cerita pendek yang lucu dan banyak diingat oleh pemirsanya, di akhir iklan
disampaikan sedikit informasi tentang penawaran tarif maupun paket yang bisa
dipilih.
Iklan versi “ cowok hemat “
- Penilaian tentang variabel iklan
Isi pesan :
sulit dipisahkan antara kikir dan hemat
Bintang Iklan : cukup kreatif di dalam membawakan perannya
Ide cerita :
bagus, kreatif tetapi tidak mendidik
- Penilaian keseluruhan iklan
Lucu, menghibur, kreatif tetapi tidak
mendidik, karena mengajarkan melakukan pencurian ( lauk, minum, parfum ).
Kesimpulan yang dapat ditarik dari cerita ini adalah si cowok sangat
berhati-hati dalam membelanjakan uangnya alias hemat. Pesan yang disampaikan ke
pemirsa adalah menggunakan provider selular axis akan sangat hemat.
- Ditinjau dari sisi etika dan norma
1. Iklan axis versi cowok hemat bisa menjadi
hiburan, namun kurang etis ( moral ) dan tidak mendidik karena sangat tipis
perbedaan kikir dengan hemat.
2. Menggunakan cara “ mencuri “ ( mengambil
sesuatu tanpa meminta ijin, sewaktu mengambil lauk pauk dari piring teman atau
asal meneguk minuman milik teman dan mengambil parfum untuk disemprotkan di
bajunya ) untuk melakukan penghematan. Iklan ini melanggar etika, bahkan dapat
dikatakan melanggar hukum dan melanggar hukum dan norma karena memberi contoh
mencuri.
3. Sang pacar diminta mendorong mobil
sendirian, untuk kondisi saat ini posisi laki-laki dengan perempuan memang
setara tetapi akan lebih baik apabila minta tolong orang lain ( laki – laki )
untuk mendorong mobil tersebut seharusnya lebih menghargai wanita dengan cara
mendahulukan laki – laki untuk pekerjaan yang berat ( misal : mendorong mobil )
kecuali dalam keadaan benar – benar terpaksa. Dalam kasus ini pesan yang akan disampaikan
adalah penghematan, namun terlalu berlebihan.
4. Di dalam iklan hanya sebatas tampilan
dengan durasi 5 detik, dengan tulisan “nelpon minimal Rp 500 gratis nelpon 1000
menit ke semua Axis jam 00.00-17.00. Pada tulisan ketentuan tesebut menggunakan
ukuran font kecil dan terletak di bawah. Sehingga untuk pemirsa yang tidak
serius memperhatikan serta kurang teliti, maka akan tertipu dengan waktu
gratisan telepon yang hanya berlaku pada jam tertentu saja.Kata gratis tidak
boleh dimunculkan apabila konsumen harus membayar biaya lain. Dalam kasus ini
gratis diberikan jika sudah memenuhi persyaratan, berarti ada biaya lain
Ini Iklannya :
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.